Menjadi Orang yang Dicari-cari Seperti Uang
Setiap hari orang-orang sibuk mencari uang. Pagi, siang bahkan sampai malam orang rela bekerja membanting tulang untuk mendapatkan uang. Uang begitu dicari-cari sehingga tak kenal waktu, tempat dan cuaca. Ibarat ada gula ada semut, maka di mana ada uang di situ orang berjibun dan berjibaku untuk mendapatkannya.
Uang dicari-cari oleh banyak orang karena uang merupakan benda yang bernilai yang dapat ditukarkan dengan barang dan jasa. Dengan uang, orang bisa membeli barang-barang dan berbagai keperluan hidup lainnya. Dengan uang pula, orang bisa mendapatkan pelayanan.
Karena uang merupakan alat tukar yang bisa membeli banyak hal, maka tak heran uang dicari-cari oleh setiap orang. Karenanya, logika bekerja untuk mencari uang merupakan hal yang umum yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Mau dapat uang, maka bekerjalah. Demikian bisa disimpulkan.
Namun, pernahkah Anda berfikir hal yang sebaliknya? Uanglah yang mencari kita! Tentu hal ini terkesan aneh. Bagaimana mungkin uang mencari kita? Cobalah memperhatikan mengapa uang dicari-cari orang? Tentu saja bukan karena kertas atau logamnya, tapi karena nilai yang dikandung oleh uang. Ada uang yang bernilai kecil sampai yang bernilai besar mulai dari Rp 100,- sampai Rp 100.000,-.
Uang itu memiliki nilai karena uang itu merupakan alat tukar yang penting, bermanfaat dan dibutuhkan oleh setiap orang. Sebenarnya bukan hanya uang, setiap hal yang “penting”, “bermanfaat”, dan “dibutuhkan” pasti akan dicari-cari oleh orang. Karena itu, bila Anda ingin dicari-cari sehingga uang pun mencari Anda, maka milikilah nilai seperti yang terkandung dalam nilai uang.
Lihat di sekitar Anda orang-orang yang memiliki kekayaan sehingga begitu mudahnya mendapatkan uang. Perhatikan, apakah mereka itu termasuk orang penting, bermanfaat dan dibutuhkan? Biasanya memang, ya. Orang-orang penting itu biasanya memang banyak uangnya. Lihatlah, orang-orang penting seperti pejabat atau tokoh masyarakat seperti kiai, biasanya mereka itu bergelimang harta.
Apakah dia termasuk orang bermanfaat? Biasanya memang ya. Orang-orang yang bermanfaat bagi orang lain itu biasanya banyak uangnya. Lihatlah, orang-orang yang bermanfaat seperti dokter, insinyur, pengusaha dan lainnya biasanya memang memiliki banyak uang.
Dalam agama pun, terdapat pesan agar Anda menjadi orang yang bermanfaat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Di mana pun berada bila Anda bermanfaat bagi orang lain, pastilah Anda akan dicari-cari oleh orang.
Apakah dia termasuk orang yang dibutuhkan? Biasanya memang ya. Orang-orang yang dibutuhkan oleh orang lain itu biasanya memiliki banyak uang. Lihatlah, orang-orang yang berhasil menciptakan sesuatu yang dibutuhkan oleh banyak orang, dia akan menjadi orang kaya raya. Malah, saat ini orang-orang kaya itu adalah mereka yang berhasil menciptakan teknologi canggih dunia maya.
Itu berati, apabila Anda memperbaiki kualitas diri pribadi sehingga menjadi orang yang penting bagi orang lain, orang yang bermanfaat bagi orang lain dan orang yang dibutuhkan oleh orang lain, maka sebenarnya Anda telah memiliki sesuatu yang membuat Anda akan dicari-cari oleh orang.
Bila masih belum juga, terus perbaiki kualitas diri sehingga benar-benar memiliki karakter sebagaimana yang dimiliki oleh uang. Selamat menjadi orang yang penting bagi orang lain, bermanfaat bagi orang lain dan dibutuhkan bagi orang lain. Sebelum Anda mencapai kedudukan itu, maka Anda harus rela menempati kedudukan sebagai orang yang mengejar-ngejar uang di mana uang itu berada.
Mokh. Syaiful Bakhri

