Rektor UB Minta Sidogiri Bantu Hidupkan Kembali Kopma

Mei 14, 2015 - 00:00
 0  23
Rektor UB Minta Sidogiri Bantu Hidupkan Kembali Kopma

Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Indonesia menyampaikan bahwa dalam pertemuannya dengan Rektor Universitas Brawajaya Malang Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS beberapa waktu yang lalu sebelum ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Brawijaya Malang dengan Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS), disampaikan permintaan agar dibantu dalam menghidupkan kembali Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Brawiajaya yang saat ini tengah mati suri.

“Bapak Rektor meminta kepada kami untuk membantu Universitas Brawijaya dalam menghidupkan kembali Kopma Universitas Brawijaya. Tentu saja kami tidak keberatan untuk membantu hal tersebut,” ungkap H. Mahmud Ali Zain dalam pertemuan Ahad Pagi dengan para pengelola Program Qoryah Thoyyibah Sidogiri di Kantor Koperasi BMT Maslahah (10/5).

Padahal, menurut H. Mahmud Ali Zain, Universitas Brawijaya pada tahun 1997 memiliki Koperasi Mahasiswa yang dikenal paling baik antar Perguruan Tinggi. “Namun menurut Pak Rektor sekarang mati suri, sedangkan kami sebelum 1997 tidak mempunyai koperasi BMT. Alhamdulillah, sekarang koperasi BMT yang dikelola oleh alumni Sidogiri malah terbaik secara nasional. Bukan saja terbaik antar koperasi BMT saja, malah sudah terbaik secara nasional antar koperasi besar di Indonesia,” papar H. Mahmud Ali Zain.

Oleh karena itu, dia menyambut baik MoU antara IASS yang diwakili oleh Ketua Pengurus Pusat IASS HM. Sholeh Abdul Haq dengan Rektor Universitas Brawijaya Malang yang diwakili oleh Rektor Universitas Brawajaya Malang Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. “ Mou ini akan membuka pintu komunikasi antara IASS dengan Universitas Brawijaya semoga bisa dikembangkan lebih erat untuk memberikan manfaat yang besar pada umat,” kata H. Mahmud Ali Zain memberikan apresiasi.

Menurutnya, kerjasama antara IASS dengan Universitas Brawajaya Malang sangat penting karena Universitas Brawajaya Malang memiliki potensi yang cukup besar khususnya dalam mencetak SDM yang bermutu. Namun, seringkali SDM itu tidak menemukan tempat yang layak untuk berkhidmah pada bangsa dan negara sehingga dapat menambah angka pengangguran intelektual. “Semoga dengan MOU ini bisa tukar menukar potensi sehingga masing masing pihak dapat memberikan manfaat yang besar kepada pihak yang lain,” harapnya.

Selain itu, lanjut H. Mahmud Ali Zain, Universitas Brawajaya Malang juga mempunyai potensi besar antara lain memiliki bibit kambing Brawijaya Boer yang aslinya dari Afrika. “Bapak Rektor berharap bibit kambing Boer Universitas Brawijaya Malang ini bisa dikembangkan di kalangan pesantren atau alumni pesantren untuk menambah penghasilan. Karena kambing Boer ini berbadan besar dan bobotnya bisa mencapai 80 kg sampai dengan 90 kg,” pungkasnya.

Mokh. Syaiful Bakhri

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow