QT Ajak Guru PAUD Study Banding
Program Qoryah Thoyyibah (QT) Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) mengajak guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tergabung dalam Gugus PAUD III Kecamatan Kraton melakukan study banding ke Sekolah Alam Aveciena Malang (SAAM). "Melalui kegiatan study banding ini diharapkan para guru PAUD di Gugus III Kecamatan Kraton dapat meningatkan kualitasnya dan dapat mengapkikasikan ilmu yang didapat dari study banding di sekolah mereka masing-masing," papar Wakil Direktur Program QT IASS H. Bashori Alwi M, Pd.
Karena itu, lanjutnya, dalam study banding ini mereka diharapkan sungguh-sungguh mengikuti seluruh proses kegiatan pembelajaran agar tidak mendapatkan pemahaman yang melompat-lompat dan sepotong-potong. "Kami tidak ingin peserta study banding hanya mendapatkan informasi sepotong-potong. Mulai dari pagi sampai sore mereka akan menimba ilmu di sekolah yang mereka kunjungi,” jelasnya.
Peserta study banding berjumlah 35 orang yang merupakan para guru Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) dan RA (Raudhatul Atfal) yang tergabung dalam Gugus PAUD III Kecamatan Kraton. Dari 35 peserta itu berasal dari 7 TK, 9 RA dan 6 KB. Dalam Gugus PAUD III tergabung KB, TK dan RA dari 10 desa yang ada di Kecamatan Kraton yaitu Sidogiri, Ngempit, Karanganyar, Jeruk, Kebotohan, Slambrit, Dompo, Gambir Kuning, Pukul dan Selotambak.
SAAM merupakan lembaga pendidikan inklusif yang memiliki jenjang pendidikan PAUD dan SD. Untuk setiap jenjang pendidikan baik PAUD maupun SD, setiap kelas hanya diisi oleh 10 orang siswa saja. Pada saat rombongan guru-guru PAUD di Gugus III Kecamatan Kraton datang, para siswa PAUD tengah melaksanakan shalat dhuha bersama yang dipimpin oleh salah seorang siswa. Seusai shalat dhuha berjamaah dilanjutkan dengan berdizikir bersama dengan melafalkan beberapa asma Allah bersama-sama.
Usai melaksanakan shalat dhuha dan dzikir, para siswa PAUD diajak senam bersama di masing-masing kelas yang dipandu oleh guru mereka. Setelah itu, diadakan kegiatan pembelajaran berupa pendidikan kewirausahaan. “Sejak dini anak-anak dilatih untuk memiliki kemandirian. Mereka diajarkan cara membuat makanan sampai memasarkan produk makanan yang dibuat. Hebatnya, setelah makanannya jadi, langsung mereka pasarkan sendiri,” kata H. Bashori Alwi, M. Pd.
Mokh. Syaiful Bakhri
Foto: H. Bashori Alwi, M.Pd bersama dengan para guru PAUD saat study banding.

