Peran Sidogiri dalam Wujudkan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia

Okt 14, 2018 - 00:00
 0  43
Peran Sidogiri dalam Wujudkan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia

Kesuksesan Sidogiri dalam mengembangkan ekonomi Islam atau ekonomi syariah melalui Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT Maslahah dan Koperasi BMT UGT Sidogiri mendorong para pengelolanya untuk meningkatkan taraf capaian skala perjuangannya. Dari yang semula berskala provinsi, lalu berskala nasional dan  diharapkan dapat berkiprah secara internasional.

Maka tak mengherankan, bila tokoh-tokoh penggerak koperasi syariah di Sidogiri diperhitungkan secara nasional. Dan ketika Indonesia yang memiliki populasi penduduk Muslim terbesar di dunia berikhtiar menjadi “Pusat Ekonomi Islam Dunia”, maka  pada 25 Juli 2018 yang lalu, Ketua Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri H. Mahmud Ali Zain, diundang untuk berkontribusi pemikiran dalam High Level Discussion bertajuk “Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia”.

Diskusi tersebut mengundang orang-orang terbatas yang dianggap berkompeten baik dari kalangan akademisi maupun praktisi ekonomi Islam atau ekonomi syariah. Dari kalangan pesantren, ada dua orang yang diundang yaitu KH. Ma’ruf Amin dan H. Mahmud Ali Zain. KH. Ma’ruf Amin diundang karena kapasitasnya sebagai ahli dalam bidang ekonomi Islam, sedangkan H. Mahmud Ali Zain diundang dalam kapasitasnya sebagai praktisi ekonomi Islam yang sejak 1997 sampai sekarang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan santri dan kaum duafa terutama yang ada di daerah pedesaan.

Mahmud Ali Zain diundang dalam diskusi tersebut karena heroiknya dalam memperjuangkan ekonomi kaum sarungan selama 20 tahun terakhir. Dia dianggap berhasil sehingga Islamic Microfinance ala Sidogiri melambung bukan hanya di tingkat nasional namun juga ditingkat internasional. Sidogiri melalui Koperasi BMT UGT Sidogiri berhasil meraih predikat The Best of Islamic Microfinance dari Adi Warman Karim Consulting dan berhasil meraih posisi ke-4 pada buku 100 Koperasi Besar Indonesia (2017) yang diterbitkan oleh Majalah Peluang Jakarta bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia.

Berikut petikan wawancara dengan H. Mahmud Ali Zain seputar peran Sidogiri dalam mendukung cita-cita “Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia”.

  1. Apa peran yang dapat dilakukan sidogiri untuk mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia?

 Visi utama bagi alumni PPS adalah mengabdi kepada pesantren dan mengabdi kepada umat. Dalam mewujudkan pengabdian kepada umat ini perannya cukup luas namun jangan lupa peran utama yaitu bidang dakwah dan tarbiyah. Peran dakwah ini cukup luas juga yang intinya mengajak menuju menuju darus salam /al-jannah dengan berbagai metode dan cara yang dibolehkan oleh Allah SWT. Tarbiyah juga tidak kalah pentingnya di samping menjalankan dakwah, dalam tarbiyah juga diisi dengan ilmu keduniaan/ keterampilan hidup untuk menjadi bekal menuju darus salam tersebut.

Di sinilah peran PP Sidogiri sangat dibutuhkan agar para alumninya tidak tergoda dengan indahnya dunia dan menghalalkan segala cara demi tujuan yang ingin dicapai. Tapi selalu diarahkan agar dalam mencari bekal tersebut tidak melupakan peran agama yakni menjaga agar usahanya terbebas dari  HAROM.

Dalam menjaga agar para alumni tidak salah dalam menjalankan usaha atau bisnis, maka dibutuhkan contoh-contoh  itu yakni bagaimana praktik bermuamalat yang sesuai dengan syariah Islam. Sidogiri adalah bagian kecil dari Negara Indonesia. Namun sekecil apapun juga merasa punya tanggung jawab atas keberlangsungan negara Republik Indonesia sesuai dengan cita cita kemerdekaan RI yang pada intinya termuat dalam ayat Al-Quran yaitu sebagai negara BALDATUN TOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR.

Setiap warga negara perlu bertanggung jawab atas keberlangsungan negara ini sesuai peran masing masing, paling setiap warga perlu memiliki jawaban dari pertanyaan "APA YANG PERLU SAYA LAKUKAN UNTUK BANGSA DAN NEGARA Republik Indonesia?”

Sebenarnya peran apa yg ajan diambil oleh Sidogiri dalam mewujdukan Indonesia menjadi pusat ekonomi Islam itu masih belum menjadi program. Ya tidak mungkinlah Sidogiri mendahuluinya. Namun yang jelas, ekonomi yang dilakukan oleh Sidogiri juga oleh alumninya tidak akan keluar dari ekonomi Islam itu.

  1. Bagaimana kiprah Sidogiri selama ini?

 Sidogiri itu nama pesantren dan sekaligus jadi nama desa, Sidogiri sebagai nama pesantren sudah sejak lama berkiprah  untuk dakwah Islamiyah dengan berdirinya pesantren sejak tahun 1745 M. Artinya banyak menempatkan alumni yang berkiprah di masyarakat baik yang masuk pada Pemerintahan, keulamaan dan masyarakat pada umumnya. Para alumni itulah memiliki kreativitas yang mengembangkan perannya dalam mengabdikan dirinya untuk pesantren  maupun untuk umat.

 Apa tantangan yang dihadapi?

 Waduh kalau bicara tantangan, ini adalah tantangan dalam menghadapi para penghambat dakwah maupun pendidikan. Tantangan dalam menghadapi penyimpangan akidah, memberantas atau mengurangi praktik riba di masyarakat sangat banyak pula tantangannya. Sebab penerapan ekonomi syariah yang dilindungi Undang-Undang RI baru mulai tahun 1992, sedangkan sejak di jajah Belanda sampai merdeka masyarakat kuta belum banyak mengenal  dengan ekonomi Syariah. Bahkan juga masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan ekonomi syariah dengan berbagai alasan. Namun para pejuang dakwah maupun pejuang ekonomi Islam harus terus bersemangat untuk menerapkannya di  bumi Indonesia.

 

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow