Mengatasi Kendala Pengambat Pertumbuhan (2 Habis)
Setidak-tidaknya, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan. Pertama, bank syariah perlu injeksi modal. Untuk itu, bank-bank konvensional yang membuka unit syariah (Islamic windows) diharapkan dapat menambah modalnya.Bisa juga bank-bank konvensional yang ada diharapkan dapat membuka bank syariah sebagaimana yang dilakukan oleh Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan sebentar lagi akan diikuti oleh BRI yang akan membuka BRI Syariah.
Kedua, bank syariah harus dapat memperluas dan meningkatkan pembiayaan kepada korporasi. Sindikasi pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Muamalat, lembaga pembiayaan asal Kuwait dan BSM dengan perusahaan pengangkutan udara dengan nilai pembiayaan yang mencapai USD 30 juta merupakan contoh yang sangat bagus.
Ketiga, bank sentral (BI) harus dapat mendukung pertumbuhan bank syariah secara anorganik antara lain dengan konversi ataupun spin off Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank konvensional menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
Selain itu, bank syariah harus dapat mengatasi beberapa kendala yang masih menghambat perkembangannya. Pertama, harus diakui bahwa sosialisasi dan edukasi perbankan syariah kepada sektor korporasi masih belum terlalu gencar dilakukan. Lemahnya sosialisasi dan edukasi ini menyebabkan pemahaman mereka terhadap produk bank syariah masih amat lemah.
Kedua, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai seluk-beluk bank syariah. Inilah yang menyebabkan bank sering kesulitan SDM saat akan membuka UUS. SDM yang ada saat ini pada umumnya memiliki pengalaman yang luas di bidang perbankan konvensional, namun masih sedikit atau belum memahami produk, mekanisme, sistem dan seluk-beluk perbankan syariah (Antonio, 1999).
Untuk itu, perlu ditingkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan perbankan syariah. Sudah saatnya menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan kalangan pesantren tradisional yang cukup paham masalah fikih muamalat, namun kurang memahami bagaimana sistem operasional bank. Dengan masuknya kader-kader dari pesantren tersebut, diharapkan dapat membantu memecahkan masalah SDM yang dihadapi oleh bank syariah. Mokh. Syaiful Bakhri
