Mari Menangkap Potensi Besar Sidogiri
Direktur Program Qoryah Thoyyibah (QT) Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS} mengatakan bahwa Desa Sidogiri memiliki potensi yang sangat besar namun selama ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Sidogiri. Di antara yang dianggap sebagai kendala adalah masalah permodalan. Padahal, di Sidogiri ada dua BMT yang siap membantu masyarakat desa Sidogiri untuk memanfaatkan berbagai potensi melalui berbagai program pembiayaan.
“Yang datang ke Sidogiri itu berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Sidogiri telah menjadi tujuan studi banding orang-orang kota. Namun sayangnya masyarakat Sidogiri sendiri masih belum dapat memanfaatkan potensi itu dengan sebaik-baknya sehingga potensi yang ada belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” papar H. Mahmud Ali Zain dalam acara Jaring Aspirasi QT dengan perangkat dan BPD Desa Sidogiri beberapa waktu yang lalu di Balai Desa Sidogiri.
Menurutnya, Desa Sidogiri masih belum memiliki took khas oleh-oleh Sidogiri dan rumah makan atau kedai kuliner yang representatif yang dapat memenuhi cita rasa dan selera yang disukai oleh banyak orang sebagaimana rumah makan milik H. Sholeh di Pandaan. Meski rumah makan miliki H. Sholeh itu letaknya jauh di Pandaan dan tempatnya pun tidak strategis, namun orang-orang tetap datang ke sana. “Rumah makan H. Sholeh itu meski tempatnya terpencil di desa, namun tetap dikunjungi orang. Apa rahasiannya? Itulah yang perlu untuk dipelajari,” kata H. Mahmud Ali Zain.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat Desa Sidogiri tidak berani membuka rumah makan yang representatif karena alasan modal. “Anu Pak, tidak punya modal. Anunya itu yang perlu dipecahkan dan jangan dijadikan alasan,” tandasnya. Menurut H. Mahmud Ali Zain, modal itu sebenarnya bukan masalah yang penting dapat mengkomunikasikannya dengan baik. “Di Sidogiri itu ada dua BMT tingkat nasional. Silahkan dimanfaatkan untuk permodalan. Komunikasikan dengan baik keperluan modal dengan salah satu BMT di Sidogiri. Kalau orang lain dari seluruh Indonesia dilayani untuk pembiayaan, bagaimana mungkin orang Sidogiri tidak dapat dilayani,” kilahnya.

