BMT UGT Nusantara Selenggarakan Pelatihan Akad Syariah Dua Gelombang, Tegaskan Komitmen Kuat terhadap Prinsip-Prinsip Syariah

Jun 1, 2025 - 10:01
 0  136
BMT UGT Nusantara Selenggarakan Pelatihan Akad Syariah Dua Gelombang, Tegaskan Komitmen Kuat terhadap Prinsip-Prinsip Syariah

Malang-Dalam upaya memperkuat landasan operasional yang berlandaskan prinsip syariah, BMT UGT Nusantara menggelar Pelatihan Akad Syariah secara intensif selama enam hari, dari tanggal Sabtu, 3 Mei 2025 hingga Kamis, 8 Mei 2025 Di Villa Syariah Nusantara, Jl. Argobimo No.29, Krajan, Ketindan, Kec. Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pelatihan ini dibagi ke dalam dua gelombang, masing-masing berlangsung selama tiga hari, dengan peserta yang terdiri dari kepala cabang pembantu BMT UGT Nusantara.

Pelatihan gelombang pertama resmi dibuka pada Sabtu pagi, 3 Mei 2025, oleh Ustadz Abd Ghofur, yang merupakan salah satu anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) BMT UGT Nusantara dan H. Aunur Rahman selaku Manager SDI dan Sarana BMT UGT Nusantara. Dalam sambutannya, Ustadz Ghofur menekankan urgensi dan signifikansi pemahaman akad-akad syariah dalam menjalankan aktivitas lembaga keuangan mikro berbasis syariah.

"Pelatihan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ini adalah bagian dari ikhtiar kolektif kita untuk memastikan bahwa seluruh praktik ekonomi dan transaksi di BMT UGT Nusantara senantiasa berada di atas rel syariah yang benar. Akad bukan hanya soal terminologi fiqh, tapi menyangkut amanah, integritas, dan tanggung jawab sosial," tegasnya di hadapan peserta gelombang pertama.

Pelatihan ini disusun secara sistematis untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang berbagai jenis akad syariah yang digunakan dalam operasional keuangan mikro, seperti mudharabah (bagi hasil modal), musyarakah (kemitraan), murabahah (jual beli dengan margin), ijarah (sewa), wakalah (perwakilan), dan qardh (pinjaman kebajikan).

Setiap sesi pelatihan dipandu oleh tim praktisi syariah BMT UGT Nusantara yang telah berpengalaman. Selain paparan teori, peserta juga diajak untuk berdiskusi melalui studi kasus dan simulasi akad, yang mencerminkan kondisi riil di lapangan.

"Banyak tantangan yang dihadapi dalam praktik akad di lapangan. Pelatihan ini membuka ruang diskusi yang sehat untuk menyamakan persepsi, sekaligus mencari solusi agar tidak terjadi penyimpangan akad yang bisa berujung pada pelanggaran prinsip syariah," ujar salah satu narasumber dalam sesi tanya jawab.

Pembagian pelatihan dalam dua gelombang ini bertujuan untuk menjaga kualitas penyampaian materi dan interaksi peserta dengan narasumber. Gelombang pertama berlangsung pada 3–5 Mei 2025, sementara gelombang kedua dilaksanakan pada 6–8 Mei 2025. Setiap gelombang diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai kantor layanan BMT UGT Nusantara.

Menurut Ketua Panitia Pelatihan, pembagian ini juga mempertimbangkan kondisi operasional kantor layanan agar tetap berjalan optimal tanpa mengganggu pelayanan kepada anggota.

Dalam beberapa tahun terakhir, eksistensi BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah semakin vital di tengah masyarakat, khususnya dalam memberikan akses permodalan bagi pelaku usaha kecil dan mikro. Namun demikian, tantangan dalam menjaga kesesuaian syariah dalam praktiknya menjadi perhatian serius.

Oleh karena itu, pelatihan seperti ini merupakan salah satu bentuk komitmen BMT UGT Nusantara dalam menjaga kualitas layanan dan kepatuhan syariah. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM dalam menjawab kebutuhan anggota yang semakin beragam.

Para peserta pelatihan menyambut positif kegiatan ini. Salah satu peserta dari cabang Situbondo, menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru sekaligus menguatkan kembali pemahaman yang selama ini dianggap sudah cukup.

"Ternyata banyak hal yang selama ini kami lakukan masih perlu disesuaikan dengan kaidah syariah. Kami sangat terbantu dengan penjelasan langsung dari DPS dan narasumber yang sangat komunikatif," ujarnya.

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, BMT UGT Nusantara berharap seluruh insan lembaga semakin memahami dan mampu menerapkan akad-akad syariah secara benar, konsisten, dan profesional dalam setiap aktivitas operasionalnya. Ini adalah bagian dari upaya besar untuk menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang terpercaya, modern, dan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam.

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow