Catatan Akhir Tahun H. Mahmud Ali Zain: Menjadi Fail bukan Maf’ul

Assalamualaikum, sahabat-sahabat apa yang perlu kita pikirkan untuk umat dan bangsa terutama dalam menyongsong tahun 2015 yang akan datang. Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2015. Mulai tahun itu, rupanya akan banyak perubahan yang bisa mempengaruhi aktivitas kita terutama terkait dengan perkembangan ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia.
OJK akan memulai memberlakukan UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan sekaligus akan menanganinya secara serius terutama dalam mengawasi perjalanan LKM. Apakah Koperasi BMT Maslahah dan Koperasi BMT UGT Sidogiri akan menjadi pengawasan OJK? Wallahu a'lam, namun tidak ada salahnya jika kita terus membenahi manajemen koperasi kita sekaligus mempersiapkan diri jika koperasi kita masuk dalam pengawasan OJK.
Selain dari itu, rupanya Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) juga akan dimulai tahun 2015. Era MEA adalah mulai diberlakukan secara nyata tentang globalisasi khususnya globalisasi yang terbatas di 10 negara anggota ASEAN. Apa yang akan terjadi di era MEA nanti? Yang jelas bangsa-bangsa 10 negara ASEAN akan seperti satu Negara. Mereka dengan mudahnya keluar masuk Indonesia.
Dengan demikian kita akan berhadapan dengan berbagai tantangan yang akan dibawa oleh mereka bidang budaya, ekonomi, agama dan lainnya. Pertanyaannya di mana posisi kita? Apakah kita berada di posisi fail (subyek)? Atau posisi maf’ul (obyek)? Apakah kita yang akan mempengaruhi mereka ataukah kita yang akan dipengaruhi oleh mereka?
Perkembangan pasar modern terus tumbuh dengan pesatnya khususnya Indomaret dan Alfamart. Pada tahun ini keduanya tumbuh dalam satu tahunnya sebanyak 8.000 toko. Itu berarti setiap hari dibuka 22 unit toko. Lalu Kopontren kita berada di posisi mana? Dan bagaimana Koperasi Agro kita menghadapi perkembangan pertanian Thailand yang terus mengembangkan pertaniannya begitu gencar? Hasil pertanian kita bisa jadi kalah bersaing dengan impor dari Thailand.
Saat belum era MEA petani Indonesia sering kalah bersaing dengan produk impor. Bagaimana nasib petani cabe, petani kedelai, petani bawang merah, petani kentang dan nasib petani tebu kita? Bahkan beras kita banyak yang masih kalah bersaing dengan produk beras impor. Karena itu, anggota Sidogiri Network Forum (SNF) agar bersiap siap menghadapi tantangan di tahun 2015.
Ini adalah tantangan di depan mata kita. Apa yang perlu kita persiapkan untuk menghadapinya? Mereka pasti ingin merebut posisi sebagai fail? Sudah siapkah kita berada di posisi fail juga? Jangan sampai kita dikalahkan oleh peran mereka sehingga terpaksa kita menjadi maf'ul. Kita harus persiapkan diri mulai sekarang. Kita harus semangat dan terus semangat untuk memenangkan perebutan itu sebagai fail jangan menjadi maf'ul. Lalu program apa yang akan kita canangkan untuk tahun 2015 yang akan datang. Apakah ada program yang signifikan?
Silakan tulis gagasan sahabat sebagai sharing pendapat terutama untuk kemajuan Kopontren Sidogiri, Koperasi BMT Maslahah, Koperasi BMT UGT Sidogiri dan Koperasi Agro. Lebih baik lagi bila ada yang akan memberikan analisis SWOT agar kita tahu kekuatan sekaligus kelemahan kita? Sekaligus bisa menulis tantangan apa dan juga peluang apa di masa depan itu?
Mokh. Syaiful Bakhri






