Aset BMT UGT Sidogiri Tembus Rp 1,3 Trilyun

Di tengah ketidakpastian ekonomi Indonesia, diam-diam kinerja Baitul Maal wa Tamwil Usaha Gabungan Terpadu (BMT UGT) Sidogiri berhasil membukukan laporan keuangan yang cukup menggembirakan.
Dibandingkan dengan yang lainnya, nilai aset yang tercatat dalam Rapat Anggota Tahun (RAT) ke 13 di GOR Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu itu, cukup fantastis. “Sampai sekarang aset BMT tercatat sudah mencapai Rp 1,3 trilyun,” terang Abdu Majid, Direktur Utama BMT UGT Sidogiri, ketika ditemui Syariah, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, dana sebanyak itu merupakan hasil pengumpulan dari para santri dan alumni pondok pesantren dalam bentuk Sertifikat Modal Koperasi (SMK) Seri A sebesar Rp. 164 milyar, SMK seri B Rp. 664 milyar, serta dana pihak ketiga yang merupakan hasil dari kerjasama dengan perbankan syariah yang mencapai Rp. 155 milyar.
“Sedangkan sisanya adalah modal, serta dana cadangan umum dan resiko,” paparnya lagi. Untuk mendongkrak pendapatan, BMT menyalurkan dana pembiayaan kepada anggota Rp. 628 milyar. “Disalurkan kepada anggota dengan berbagai bentuk akad pembiayaan. Ada murabahah yakni sebesar 61 persen, musyarakah 18 persen, Rahn 18 persen, qordh 6 persen dan mudharabah 7 persen,” jelas Abdu.
Dengan pola seperti itu, sambung dia, tidaklah mengherankan bila pertumbuhan BMT cukup pesat. “Hingga 61 persen, dengan perputaran kas mencapai Rp. 6,377 triliun,” kata dia lagi. Meski pun demikian, Abdu tetap berusaha agar kinerja BMT terus meningkat. “Tak bisa dipungkiri, sektor pembiayaan merupakan bisnis utama BMT ini. Jadi, kami akan fokus menggenjot ini. Terutama dari sektor perdagangan yang masih mendominasi pendapatan usaha sebesar 43,8 persen, kemudian peternakan, nelayan dan pertanian 23,05 persen, disusul perindustrian 12,7 persen serta 20 persen jasa dan 2 persen lain-lainnya,” terang Majid kembali.
Kini, BMT UGT Sidogiri sudah hadir di 10 provinsi dengan 230 unit layanan baik cabang, cabang pembantu dan kantor Kas. Dari situ, BMT Sidogiri dapat melayani 300 ribu orang. “Ia optimis target tahun ini sebesar Rp. 1, 604 triliun tercapai. Untuk mencapai itu maka BMT harus mengucurkan pembiayaan sekurang-kurangnya Rp. 1, 055 triliun,” imbuhnya. (Kur-As)
Sumber: http://www.bisnissyariah.co.id






