Etika Rasulullah SAW dalam Berbisnis

Nov 26, 2017 - 00:00
 0  25
Etika Rasulullah SAW dalam Berbisnis

Dalam buku Muhammad sebagai Pedagang,  Afzalurrahman (2000) menyebutkan, Rabi bin Badr pernah melakukan kerjasama bisnis (joint venture)  dengan Muhammad SAW. Seusai kerjasama tersebut, keduanya lama tidak bersua. Ketika belakangan mereka bertemu lagi, Muhammad SAW mengatakan, “Apakah engkau masih mengenaliku?”. Rabi bin Badr menjawab, “Engkau pernah menjadi mitraku dan mitra yang paling baik pula. Engkau tidak pernah menipuku dan tidak pernah berselisih denganku.”

Apa yang beliau lakukan itu merupakan langkah untuk membangun kepercayaan dan dapat dipercaya dalam bisnis. Inilah yang dalam bisnis saat ini disebut dengan trust yang nilainya jauh lebih penting daripada kapital. Sedangkan dalam bahasa Arab, trust itu hampir identik dengan gelar yang diberikan oleh penduduk Makkah kepada Nabi Muhammad SAW yaitu “Al-Amin”.  

Karena itulah beliau semakin dipercaya baik oleh para pembeli, pedagang, mitra usaha ataupun pemilik modal. Maka dari itu, banyak pihak terutama dari kalangan pedagang yang tertarik untuk menjalin kemitraan usaha dengan beliau. Inilah yang menjadi pintu masuk aliran modal usaha untuk dikelola oleh beliau dengan mendapat imbalan berupa upah ataupun bagi hasil atas keuntungan yang didapat.

Karier beliau dalam berdagang mulai meningkat ketika mendapat kepercayaan dari para investor untuk menjalankan barang-barang dagangan mereka. Beliau dipercaya oleh para pemilik modal untuk menjadi seorang pengeloa investasi (investment manager). Sebagai seorang investment manager atau mudhaarib dalam bahasa Arabnya,  beliau menjalankan usaha para pemilik modal (shahibul maal) dengan imbalan berupa upah (fee based) ataupun bagi hasil (profit sharing)

Salah seorang investor yang menaruh kepercayaan adalah Khadijah, seorang pengusaha wanita kaya di Makkah yang kelak bakal menjadi istri beliau. Amanah dari para pemilik modal tersebut beliau jalankan dengan sungguh-sungguh, penuh tangung jawab dan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, beliau mengadakan perjalanan dagang ke pasar-pasar yang berada jauh darikotaMakkah bahkan sampai keYaman,Syria,Busra,Iraq, Yordania danBahrain.

Parainvestor seperti Khadijah berani menyerahkan modal usaha kepada beliau karena sangat mempercayai reputasi dan kredibilitas beliau. Selain kedua faktor tersebut, hal yang membuat para investor tertarik adalah kemampuan beliau dalam memberikan keuntungan dua kali lipat dibandingkan dengan investment manager lainnya.

“Ketika Khadijah mendapati bahwa Muhammad SAW memperoleh keuntungan yang sangat besar yang belum pernah diraih oleh siapapun sebelumnya, maka Khadijah memberikan bagian keutungan  yang lebih besar daripada yang telah mereka berdua sepakati sebelumnya,” tulis Antonio yang mengutip buku Al-Siirah al-Nabawiyah karya Ali Muhammad Al-Shalabi.

Kemudian setelah menikah—tak lain dengan pengusaha yang mempercayainya, Khadijah—tak banyak catatan yang menyebutkan bagaimana kelanjutan karier bisnis beliau. Besar kemungkinan beliau menggabungkan modal usaha yang dimiliki dengan modal usaha yang dimililiki oleh istrinya yang memang merupakan seorang pengusaha.

Nasihat-nasihat Bisnis Rasulullah SAW

Ujaran-ujaran beliau yang terkait dengan aspek bisnis dan perniagaan banyak berterbaran dalam berbagai kitab-kitab hadis. Beliau memberikan motivasi kepada para sahabatnya untuk rajin bekerja dan berusaha. Beliau bersabda, “Berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang halal merupakan kewajiban di samping sejumlah tugas lain yang diwajibkan.” (HR. Baihaqi dan Thabrani)

Begitupula, beliau memberikan apresiasi yang tinggi kepada para sahabatnya yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Dalam sebuah sabdanya beliau memuji seorang yang bekerja atau membuka usaha dengan keringatnya sendiri. Beliau bersabda, “Tidak ada satu pun makan yang lebih baik daripada yang dimakan dari hasil keringat sendiri.” ( HR. Bukhari)

Beliau juga memberikan perhatian kepada para pedagang yang jujur dan dapat bercaya. Beliau menyebutkan bahwa para pedagang yang jujur itu menempati kedudukan yang istimewa bersama para syuhada di surga. Beliau bersabda, “Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar-benar tulus dan para syuhad.” (HR. Bukhari)

 

Mokh. Syaiful Bakhri

 

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow