Siapakah yang Dicari Oleh Uang? (1)

Selama ini kita sering mendengar keluhan dari berbagai pihak yang merasa sangat kesulitan untuk mencari uang. “Uang di mana uang..” Demikian salah satu bait lagu. Malah, begitu merasa sulitnya sehingga muncul celoteh yang tidak patut, “Mencari uang yang….(maaf tidak pantas untuk disebutkan) saja sudah sangat sulit. Apalagi mencari uang yang halal.”
Sementara itu, ada orang atau sekelompok orang yang merasa dicari-cari oleh uang. Mereka sama sekali tidak merasa kesulitan dengan uang. Bahkan uang seolah-olah mencarinya. Apakah bedanya di antara kedua hal itu? Mengapa ada orang yang merasa sangat kesulitan mencari uang? Mengapa ada orang yang seolah-olah dikejar uang?
Salah seorang cendekiawan yang memberikan perhatian pada masalah ini adalah Robert Kiyosaki. Nama lengkapnya Robert Toru Kiyosaki. Dia adalah seorang investor, ushawan, penulis dan motivator. Bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad dan Cashflow Quadrant banyak mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan.
Di antara pendapatnya yang menarik perhatian dan salah seorang yang tertarik dengan hal itu adalah H. Mahmud Ali Zain. Ketua Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri ini mengatakan, menurut Robert Kiyosaki saat ini banyak dana di dunia ini yang sedang mencari orang yang tepat.
Siapakah orang-orang yang tepat yang dicari oleh oleh uang itu? Apakah Anda termasuk di dalamnya?
Biarlah saya mulai dari cerita H. Mahmud Ali Zain soal bagaimana mudahnya Koperasi BMT UGT Sidogiri dalam mendapatkan uang. “BMT UGT Sidogiri tidak sedang mengajukan dana ke bank syariah. Namun tiba-tiba orang-orang dari bank syariah datang untuk meminjami uang,” kata H. Mahmud Ali Zain saat mengisi Jaring Aspirasi Program Qoryah Thoyyibah di Desa Sidogiri beberapa waktu yang lalu.
“Maaf kami tidak mengajukan dana,” kata beliau kepada tamunya.
“Begini saja Pak. Tanda tangani ini sebagai tanda Bapak mengajukan dana,” desak petugas bank syariah tersebut.
Bukan hanya itu saja, Koperasi BMT UGT Sidogiri sering mendapat pinjaman melebihi dari yang diajukan. “Kami pernah mengajukan pinjaman Rp 50 miliar, eh malah dicairkan Rp 200 miliar,” kata H. Mahmud Ali Zain.
Mengapa kalangan perbankan syariah demikian percaya dengan Koperasi BMT UGT Sidogiri sehingga tidak mengajukan pinjaman malah ditawari pinjaman dan bila mengajukan pinjaman dicairkan melebihi dari yang diajukan?
Mokh. Syaiful Bakhri






