Masa Depan BMT Semakin Cerah dan Dibutuhkan Masyarakat

Jika dibandingkan dengan berbagai lembaga keuangan syariah lainnya, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbilang mengalami perkembangan paling menonjol di Indonesia selama 15 tahun terakhir.
LKMS tersebut lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Ada yang mempublikasi nama dengan mencantumkan status badan hukumnya sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS).
Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI) Joelarso mengatakan BMT telah menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini membuatnya menjadi tumbuh pesat.
"Pangsa pasar BMT sangat luas, dengan fokus terhadap segmen mikro," ujarnya, sebagaimana dikutip Inilah.com (26/6).
"Kita sudah bermain di wilayah yang sangat tepat, jadi sudah tidak ada alasan sulit berkembang," katanya.
Dia mengemukakan BMT memiliki potensi besar untuk terus berkembang karena menggarap segmen menengah ke bawah. Hal ini sejalan dengan 80% penduduk Indonesia yang berada di segmen tersebut.
BMT dapat menjangkau kelompok masyarakat terbawah karena berbasis koperasi atau perkumpulan masyarakat. Sekitar 90% dana disalurkan kepada sektor produktif seperti perdagangan dan hanya sebagian kecil kepada sektor konsumtif.
Menurutnya, jumlah dana yang dikelola BMT terus tumbuh setiap tahun. Hal ini berkat seiring tumbuhnya jumlah BMT di daerah-daerah.
Saat ini, jumlah BMT di seluruh Indonesia mencapai 3.500 BMT. Sebanyak 562 BMT di antaranya bergabung dalam PBMTI. []
Editor: Syamsul Arifin Munawwir
Sumber: Inilah.com
Foto: Logo Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI).






